Selasa, 14 Agustus 2012

Dust Emission Measurement Techniques

There are two main competing technologies for the determination of levels of dust emissions. These are optical systems and tribo-electric systems. Within these two groups are a number of different types of instruments, all of which show similar operating characteristics.

Optical measurement
Historically, the earliest form of dust sensor was the simple optical smoke monitor, which effectively measured the opacity of the stack. Since then, more sophisticated forms of opacity monitor have been introduced along with a variety of light scattering sensors. All these instruments, however, share a number of common features.
1. All optical sensors respond to the mass concentration of dust within the duct.
Light beams are influenced by the scattering characteristics of large numbers of small particles and the measured parameter is a function of the number of particles per unit volume of gas, which in turn is proportional to the mass concentration.
2. All optical sensors are crucially dependent on the scattering characteristics of the particles in the gas stream. In particular, the size and material of the particles will have a major influence on the way in which light is scattered. One of the main criticisms of traditional opacity monitors is that the resultant mass concentration calibration varies considerably with particulate type.
Optical backscatter and forward scatter devices, introduced to enable lower density levels of emission to be measured, suffer especially from particle size and material variations.

Tribo-electric sensors
Tribo-electric sensors fall into two categories - DC sensors and AC sensors. Both types are fundamental sensors of mass flow and can be calibrated directly in units of gm/sec or kg/hr. DC sensors have been shown to have a linear response to mass flow over a wide range of gas velocities. These devices provide a simple low-cost mass flow measurement that, unlike mass concentration measurement, requires no further normalisation to deliver an absolute measurement of environmental impact.
However, AC devices, because of their additional AC coupling, are also dependent for their signal on the degree of inhomogeneity of the dust within the gas flow. This imbues them with unpredictable velocity sensitivity, making them unsuitable for any quantitative analysis, unless the process conditions and exhaust gas velocities are absolutely stable. Further measurement of flow is of no help since the flow dependency will vary from plant to plant and from location to location within even the same duct, because of the effects of gas turbulence patterns on the inhomogeneity of the dust flow.

Salah satu contoh dust emission monitoring dengan Tribo-electric Sensor teknik, Mark : Auburn

































Minggu, 29 Juli 2012

Coriolis Mass Flow

ane coba sharing tentang cara kerja & teori Coriolis mass flow.
Semoga bermanfaat....


Efek Coriolis

Dalam fisika, efek Coriolis adalah pembelokkan arah benda yang bergerak ketika dilihat dari kerangka acuan yang berputar. Benda yang bergerak lurus dalam kerangka berputar, akan terlihat belok oleh pengamat yang diam pada kerangka itu.
Efek ini dapat ditunjukkan melalui eksperimen seperti bandul Foucault. Dengan menggantung sebuah bandul dan diayunkan secara terus menerus, arah bandul tersebut tidak lagi pada arah yang sama, dan bergeser ke arah yang lain.
Pada Bumi, efek Coriolis dapat dirasakan untuk pergerakan pada jarak yang jauh dan periode yang panjang, seperti pergerakan udara berskala besar di atmosfer atau air di samudra.
Istilah ini berasal dari ilmuwan Perancis Gaspard-Gustave Coriolis (1792)

kalo mau lebih jelasnya dapat ke sini

Efek coriolis ini di manfaatkan untuk mengukur mass flow. Gimana ???




























Ini Link Video biar jelas apa itu coriolis efek...

MIT TechTV – The Coriolis Effect

Murottal Juz 30, Yasin, Al Mulk, Al Waqiah & Arrohman

Assalamu'alaikum,

mumpung masih di bulan ramadhan 1433H, ane mau share MP3 murottal oleh Syech As Sudais & Asy Syuraim (Imam Mekkah).
Semoga bermanfaat.......

Murottal JUZ 30


Sabtu, 28 Juli 2012

AS-i (Actuator Sensor - interface) Bus





baru sempet nulis lagi neh heheheheheh, skalian ngabuburit dah...

Dulu pernah kite bahas Industrial Bus Foundation Fieldbus & Profibus, sekarang ane coba sharing Industrial Bus yang lain dan juga sudah sangat booming di Industri, yaitu AS-i Bus. Tulisan ini banyak copas dari Wiki, catalogue vendor2 seperti PEPPERL + FUCH, SQUARE D dll, yang memang vendor2 tesebut bnyak menyediakan componen2 AS-i bus. Bahaha gampangnya AS-i bus adalah bus untuk equipment yang menggunakan input/output Digital, seperti Control Motor, Switch, Lamp, Proximity dll.

Keuntungan menggunakan AS-i :

"Simplification in the planning, documentation, installation and commissioning of plant systems"

copas wiki:

Pendahuluan

AS-Interface (Actuator Sensor Interface, AS-i) merupakan solusi jaringan industri (lapisan fisik, metode akses data dan protokol) yang digunakan dalam PLC, DCS dan PC berbasis sistem otomatisasi. Hal ini dirancang untuk menghubungkan lapangan sederhana perangkat I / O (biner misalnya ON / OFF perangkat seperti aktuator, sensor, rotary encoders, analog input dan output, tombol push, dan sensor posisi katup) di manufaktur diskrit dan aplikasi proses menggunakan 2 single -konduktor kabel.
AS-Interface adalah 'open' teknologi yang didukung oleh banyak vendor peralatan otomatisasi. Menurut AS-Interface Internasional saat ini ada, lebih dari 18 Juta AS-i perangkat lapangan diinstal secara global, tumbuh sekitar 2 juta per tahun.
Spesifikasi AS-Interface dikelola oleh AS-International, sebuah organisasi anggota yang didanai berlokasi di Gelenhausen / Jerman. Beberapa organisasi internasional putri ada di seluruh dunia.


Sejarah

AS-Interface dikembangkan selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990 oleh suatu kelompok (konsorsium) dari 11 perusahaan sebagian besar dikenal penawaran mereka dari industri non-kontak perangkat penginderaan seperti sensor induktif, sensor fotolistrik, sensor kapasitif dan sensor ultrasonik. Setelah pembangunan selesai konsorsium itu diselesaikan dan organisasi anggota, AS-Internasional, didirikan. Sistem operasional pertama ditampilkan di 1994 Hannover Fair (Hannover Messe).

Componen AS-i

  • Scanners and Gateways (also called masters)
  • Power supplies and repeaters
  • Modules (also called slaves)
  • Network cable, installation hardware and useful tool (infrastructure)




















































 



Jumat, 04 Mei 2012

Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW

Buku "Sejarah Hidup Muhammad" karangan Muhammad Husain Haekal ini dah lama banget pengen ane baca, baru kesampean baru2 ini. Kalo di baca PDF nya mungkin gak sempet lah, makanya ane cari yang dalam bentuk JAR biar bisa di baca langsung di HP.
Buku ini belum semua ane khatamin, masih bab2 awal. Tapi memang buku ini kalo ane liat di buat dalam bentuk penelitian metodelogi ilmiah. Jadi kalo membaca buku ini sebaiknya kita melepaskan dulu aliran2 dan ajaran yang menempel di diri kita, berfikir seperti seorang peneliti sejarah.
Tapi tetep saja buku ini merujuk pada Al Quran yang Suci.


Siapa sih Muhammad Husain Haekal ini : (copas wiki)

Muhammad Husain Haekal (lahir 20 Agustus 1888) adalah seorang penulis asal Mesir. Salah satu bukunya yang terkenal adalah Sejarah Hidup Muhammad yang diterbitkan dalam bahasa Arab pada tahun 1935.
Sejak masa mudanya, Haekal tidak pernah berhenti menulis; di samping masalah-masalah politik dan kritik sastra ia juga menulis beberapa biolkkleopatra]] sampai kepada Mustafa Kamil di Timur, dari William Shakespeare, Mary Wollstonecraft Shelley, Anatole France, Hippolyte Taine sampai kepada Jean-Jacques Rousseau dengan gaya yang khas dan sudah cukup dikenal. Setelah mencapai lebih setengah abad usianya, perhatiannya dicurahkan kepada masalah-masalah Islam. Ditulisnya bukunya yang kemudian sangat terkenal, Hayat Muhammad (Sejarah Hidup Muhammad) dan "Di Lembah Wahyu". "Dua buku yang sungguh indah dan baru sekali dalam cara menulis sejarah hidup Muhammad, yang kemudian dilanjutkan dengan studi lain tentang Abu Bakr dan Umar bin Khattab. Suatu contoh bernilai, baik mengenai studinya atau cara penulisannya. Ini merupakan masa transisi dalam hidupnya", demikian antara lain orang menulis tentang Haekal.
Pada mulanya Sejarah Hidup Muhammad ini telah menimbulkan reaksi hebat dan kritik tajam di kalangan bangsa Mesir dan dunia Islam umumnya. Tapi semua itu dihadapinya dengan tenang dan di mana perlu dijawabnya dengan penuh tanggung jawab dan rasional sekali.

Dilahirkan di desa Kafr Ghanam bilangan distrik Sinbillawain di propinsi Daqahlia, di delta Nil, Mesir, 20 Agustus 1888, Muhammad Husain Haekal, setelah selesai belajar mengaji Qur'an di madrasah desanya ia pindah ke Kairo guna memasuki sekolah dasar lalu sekolah menengah sampai tahun 1905. Kemudian meneruskan belajar hukum hingga mencapai lisensi dalam bidang hukum (1909). Selanjutnya ia meneruskan ke Fakultas Hukum di Universite de Paris di Perancis, lalu dilanjutkan pula sampai mencapai tingkat doktoral dalam ekonomi dan politik dan memperoleh Ph.D. dalam tahun 1912 dengan disertasi La Dette Publique Egyptienne. Dalam tahun itu juga ia kembali ke Mesir dan bekerja sebagai pengacara di kota Manshurah, kemudian di Kairo sampai tahun 1922.
Semasa masih mahasiswa sampai pada waktu menjalankan pekerjaannya sebagai pengacara, ia terus aktif menulis dalam harian-harian Al-Jarida yang dipimpin oleh Ahmad Luthfi as-Sayyid, As-Sufur dan Al-Ahram. Umumnya ia menulis dalam masalah-masalah sosial dan politik, di samping juga memberikan kuliah dalam bidang ekonomi dan hukum perdata (1917-22). Tahun itu juga ia dipilih sebagai pemimpin redaksi harian As-Siasa sebagai organ resmi Partai Liberal. Dalam tahun 1926 mendirikan mingguan As-Siasa, yang dalam bidang kultura besar sekali pengaruhnya ke seluruh negara-negara Arab. Ia aktif dalam bidang jurnalistik sampai tahun 1938.
Karya-karya Haekal menduduki tempat penting dalam perpustakaan-perpustakaan berbahasa Arab. Penulisan novel modern dimulai Haekal. Kemudian ia menulis serangkaian sejarah Islam dan biografi di samping masalah-masalah politik. Buku-bukunya dalam sejarah Islam merupakan sumber penting dalam studi keislaman.
Dalam tahun 1943 ia terpilih sebagai ketua Partai Liberal Konstitusi, yang dipegangnya sampai tahun 1952.
Tahun 1938 ia menjabat Menteri Negara, kemudian Menteri Pendidikan, lalu Menteri Sosial. Sesudah itu menjadi Menteri Pendidikan lagi dalam tahun 1940 dan 1944. Pada permulaan tahun 1945 ia terpilih sebagai ketua Majelis Senat sampai tahun 1950.
Berkali-kali mengetuai delegasi mewakili negaranya di PBB dan dalam konperensi-konperensi internasional, dalam Uni Antarparlemen dan secara pribadi terpilih pula sebagai anggota panitia eksekutif lembaga tersebut.
Kembali aktif menulis dalam harian-harian Al-Mishri, dan Al-Akhbar sejak 1953 hingga wafatnya. Meninggal pada 8 Desember 1956.

Ini ane share PDF dan JAR file nya bagi yg mau membaca.

Sejarah Hidup Muhammad (JAR)

Sejarah Hidup Muhammad (PDF)