Rabu, 16 Maret 2011

Macam-macam type pengendali/controller


PENGENDALI ON-OFF / PENGENDALI DUA POSISI (ON-OFF CONTROLLER)

·        Hanya bekerja pada dua posisi, yaitu posisi “on” dan posisi “off”

·        Misal final control element berupa control valve hanya terbuka penuh atau tertutup penuh

·        Control valve tidak akan pernah bekerja di daerah antara 0 sampai 100 %

·        Hasil pengendalian on-off akan menyebabkan PV yang bergelombang

·        Memiliki dead band

·        Contoh : pengendalian suhu pada setrika listrik atau pada pompa air listrik otomatis


PENGENDALI  PROPOSIONAL (P Controller)

·        Fungsi transfer  :               o = Gc . i
·        o = MV dan i = error = SV - PV
·        Gain :         Gc = 100% / PB
·        PB = Propotional Band
·        Setting PB berkisar antara 0 % hingga 500 %
·        Perubahan input diikuti secara langsung oleh perubahan output
·        Karena fungsi ini tidak bergantung oleh waktu, maka dynamic gain pengendali ini sama dengan steady state gain-nya
·        Sistem pengendali ini selalu menghasilkan offset (error steady state)
·        Untuk menghilangkan offset, maka pengendali proposional harus ditambah dengan BIAS
o = Gc.i + B
·        Bias disebut juga dengan manual reset
·        Tidak semua controller mempunyai fasilitas ini
·        PB yang kecil menghasilkan koreksi yang besar
·        PB yang besar menghasilkan koreksi yang kecil


PENGENDALI  INTEGRAL (I Controller)

·        Fungsi Transfer :   o = 1/Ti * Gc * ò i dt  + B
·        Ti = integral time [ minute / repeat ]
·        Ti = waktu yang dibutuhkan oleh pengendali integral untuk mencapai output sebesar input
·        Misal Ti = 2 menit/repeat artinya pengendali memerlukan waktu 2  menit untuk mencapai output sama dengan input
·        Ti yang kecil menyebabkan reaksi pengendali cepat
·        Ti yang besar menyebabkan reaksi pengendali lambat
·        Kelemahan :
- tidak disertai kemampuan bereaksi dengan cepat
- muncul dynamic gain dan phase shift pada unit controller
- muncul reset wind up
RESET WIND UP

·        Output Integral akan naik terus selama unit pengendali integral ‘melihat’ adanya error
·        Ini dapat terjadi karena :
-         Ti terlampau kecil
-         Control Valve yang marginal (kekecilan)
-         Proses mengalami Shut down
-         Proses merupakan proses batch, yang menghendaki operasinya di startup dan shutdown berulang kali
·        Reset wind up  dapat di atas dengan anti reset wind up  yang mendisfungsikan pengendali integral untuk sementara



PENGENDALI  P-I (PI Controller)

·        Untuk mengatasi offset pada proposional, maka digunakan pengendali integral
·        Untuk mempercepat respon integral digunakan pengendali proposional
·        Kedua pengendali dipasang parallel
·        Karena sifatnya yang sederhana dan efektif, pengendali ini paling banyak dipakai, sekitar 75 % dipakai pengendali ini
·        Hubungan input output pengendali PI dalam fungsi waktu
·        Untuk penyetelan harga P dan I :
-         integral time dibuat maksimum dulu, Ti = ∞
-         sambil mengamati respon yang terjadi, baru Ti diperkecil untuk mengurangi offset yang terjadi





PENGENDALI  DIFERENSIAL (D Controller)

·        Respon PI masih lama untuk proses temperatur
·        Karena proses temperatur memerlukan energi ekstra di saat-saat awal ketika terjadi perubahan load atau perubahan set point
·        Pengendali ini tidak dapat dipakai sendiri, harus dengan pengendali lain seperti : PD atau PID
·        Fungsi Transfer :   o = Gc * Td de/dt + B
·        Td = derivative time
·        Besarnya output bergantung pada kecepatan input (rate) dan Td-nya
·        Td yang besar menghasilkan koreksi yang besar
·        Td yang kecil menhasilkan koreksi yang kecil






Tidak ada komentar:

Posting Komentar