PENGENDALI ON-OFF / PENGENDALI DUA POSISI (ON-OFF CONTROLLER)
· Hanya bekerja pada dua posisi, yaitu posisi “on” dan posisi “off”
· Misal final control element berupa control valve hanya terbuka penuh atau tertutup penuh
· Control valve tidak akan pernah bekerja di daerah antara 0 sampai 100 %
· Hasil pengendalian on-off akan menyebabkan PV yang bergelombang
· Memiliki dead band
· Contoh : pengendalian suhu pada setrika listrik atau pada pompa air listrik otomatis
PENGENDALI PROPOSIONAL (P Controller)
· Fungsi transfer : o = Gc . i
· o = MV dan i = error = SV - PV
· Gain : Gc = 100% / PB
· PB = Propotional Band
· Setting PB berkisar antara 0 % hingga 500 %
· Perubahan input diikuti secara langsung oleh perubahan output
· Karena fungsi ini tidak bergantung oleh waktu, maka dynamic gain pengendali ini sama dengan steady state gain-nya
· Sistem pengendali ini selalu menghasilkan offset (error steady state)
· Untuk menghilangkan offset, maka pengendali proposional harus ditambah dengan BIAS
o = Gc.i + B
· Bias disebut juga dengan manual reset
· Tidak semua controller mempunyai fasilitas ini
· PB yang kecil menghasilkan koreksi yang besar
· PB yang besar menghasilkan koreksi yang kecil
PENGENDALI INTEGRAL (I Controller)
· Fungsi Transfer : o = 1/Ti * Gc * ò i dt + B
· Ti = integral time [ minute / repeat ]
· Ti = waktu yang dibutuhkan oleh pengendali integral untuk mencapai output sebesar input
· Misal Ti = 2 menit/repeat artinya pengendali memerlukan waktu 2 menit untuk mencapai output sama dengan input
· Ti yang kecil menyebabkan reaksi pengendali cepat
· Ti yang besar menyebabkan reaksi pengendali lambat
· Kelemahan :
- tidak disertai kemampuan bereaksi dengan cepat
- muncul dynamic gain dan phase shift pada unit controller
- muncul reset wind up
RESET WIND UP
· Output Integral akan naik terus selama unit pengendali integral ‘melihat’ adanya error
· Ini dapat terjadi karena :
- Ti terlampau kecil
- Control Valve yang marginal (kekecilan)
- Proses mengalami Shut down
- Proses merupakan proses batch, yang menghendaki operasinya di startup dan shutdown berulang kali
· Reset wind up dapat di atas dengan anti reset wind up yang mendisfungsikan pengendali integral untuk sementara
PENGENDALI P-I (PI Controller)
· Untuk mengatasi offset pada proposional, maka digunakan pengendali integral
· Untuk mempercepat respon integral digunakan pengendali proposional
· Kedua pengendali dipasang parallel
· Karena sifatnya yang sederhana dan efektif, pengendali ini paling banyak dipakai, sekitar 75 % dipakai pengendali ini
· Hubungan input output pengendali PI dalam fungsi waktu
· Untuk penyetelan harga P dan I :
- integral time dibuat maksimum dulu, Ti = ∞
- sambil mengamati respon yang terjadi, baru Ti diperkecil untuk mengurangi offset yang terjadi
PENGENDALI DIFERENSIAL (D Controller)
· Respon PI masih lama untuk proses temperatur
· Karena proses temperatur memerlukan energi ekstra di saat-saat awal ketika terjadi perubahan load atau perubahan set point
· Pengendali ini tidak dapat dipakai sendiri, harus dengan pengendali lain seperti : PD atau PID
· Fungsi Transfer : o = Gc * Td de/dt + B
· Td = derivative time
· Besarnya output bergantung pada kecepatan input (rate) dan Td-nya
· Td yang besar menghasilkan koreksi yang besar
· Td yang kecil menhasilkan koreksi yang kecil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar